Jumat, 18 Januari 2013

Kerangka Karangan Tentang Metode Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing

 
Nama: Indah Utami Lestari
Kelas : 3EB09
NPM: 23210504

Kerangka Karangan

Tema: Penentuan Harga Pokok Produk

Judul: Metode Harga Pokok Pesanan Dengan Menggunakan Metode Full Costing
  1. Siklus Akuntansi Biaya dalam Perusahaan Manufaktur
  2. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan
    1. Karakteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya Berdasarkan Pesanan
    2. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan
  3. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan
    1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan
    2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakkan pesanan
    3. Memantau realisasi biaya produksi
    4. Menghitung laba atau rugi pesanan
    5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca
  4. Kartu Harga Pokok
  5. Metode Harga Pokok Pesanan

  1. Siklus Akuntansi Biaya Perusahaan Manufaktur
Siklus Akuntansi Biaya Perusahaan Manufaktur merupakan siklus yang menggabungkan antara siklus kegiatan perusahaan manufaktur dan siklus akuntansi biaya. Siklus kegiatan perusahaan manufaktur diawali dengan mengolah bahan mentah mentah kemudian pada tahap akhir barang yang telah jadi atau selesai dibuat akan diserahkan kebagian gudang. Sementara siklus akuntansi biaya diawali dengan mencatat harga pokok bahan baku yang telah diproduksi, biaya tenaga kerja, BOP, serta diakhiri dengan menyerahkan harga pokok produk yang telah diproduksi kepada bagian gudang. Jadi, Siklus akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur dapat digunakan untuk mengetahui proses pengolahan suatu produk, dari tahap awal yaitu mengolah bahan baku hingga tahap akhir yaitu menghasilkan produk jadi serta berfungsi untuk menyerahkan informasi harga pokok produk yang diserahkan kebagian gudang.


  1. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan
    1. Karakteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya Berdasarkan Pesanan
Pada perusahaan yang proses produksinya berdasarkan pesanan, perusahaan tersebut hanya akan memproduksi apabila perusahaan itu mendapatkan pesanan dari pihak klien. Karakteristik usaha yang terdapat pada perusahaan tersebut adalah:
  • Proses pengolahan produk terjadi secara terputus-putus.
Misalnya disuatu perusahaan ada 2 pesanan. Ketika pesanan yang pertama telah dibuat lalu selesai dikerjakan maka proses produksi akan dihentikan lalu dilanjutkan dengan pesanan kedua dengan cara yang sama.
  • Produk dihasilkan sesuai dengan kriteria atau keinginan pemesan.
Pemesan atau klien dapat memesan produk berdasarkan keinginan masing-masing sehingga produk pesanan kemungkinan besar dapat disebut limited edition karena berbeda dengan pesanan lain.
  • Produksi dibuat untuk memenuhi pesanan bukan untuk memenuhi stock barang digudang.

    1. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan
Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan merupakan metode pengumpulan biaya produksi dengan metode harga pokok pesanan yang barang produksinya berdasarkan pesanan dari pelanggan. Karakteristik metode harga pokok pesanan yaitu:
  • Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan keinginan pelanggan serta setiap jenis produk dihitung harga pokoknya secara masing-masing.
  • Biaya produksi harus digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu biaya produksi langsung dan tidak langsung.
  • Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,sedangkan biaya produksi tidak langsung tersiri dari BOP(Biaya Overhead Pabrik) .
  • Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok pesanan tertentu berdasarkan biaya yang benar-benar terjadi sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan terhadap harga pokok pesanan sesuai dengan tarif yang sudah ditentukan diawal.
  • Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.

  1. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan
    1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan
Pada perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memproses produknya tergantung oleh keinginan pemesan. Oleh karena itu harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan harus sesuai berdasarkan besarnya biaya produksi yang dikeluarkan. Cara untuk menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan adalah sebagai berikut:
Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rp. XXX
Taksiran biaya Non produksi yang dibebankan kepada pemesan Rp. XXX +
Taksiran total biaya pesanan Rp. XXX
Laba yang diinginkan Rp. XXX +
Taksiran harga jual yang dibebankan kepada pemesan Rp. XXX
Untuk menaksir biaya produksi = taksiran biaya bahan baku+taksiran biaya tenaga kerja langsung+taksiran biaya overhead pabrik

    1. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakkan pesanan
Didalam pasar, harga jual produk terkadang telah disepakati pemesan sehingga manajemen harus memutuskan menerima atau menolak pesanan. Untuk mengambil keputusan itu maka manajemen memerlukan informasi tentang harga pokok pesanan yang akan diterima. Tanpa adanya informasi tentang harga pokok pesanan tersebut, manajemen tidak dapat mengetahui atau setidaknya memperkirakan apakah perusahaan dapat memperoleh laba atau tidak.
Rumus total harga pokok:
Taksiran total biaya produksi Rp. XXX
Taksiran total biaya non produksi Rp. XXX +
(taksiran biaya administrasi & umum+taksiran biaya pemasaran)
Taksiran total harga pokok pesanan Rp. XXX

    1. Memantau realisasi biaya produksi
Memantau realisasi biaya produksi sangat diperlukan ketika manajemen telah mengambil suatu keputusan dengan menerima atau tidak menerima pesanan. Oleh karena itu dalam memantau realisai biaya produksi didalam akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi tiap pesanan yang diterima untuk memantau apakah proses produksi untuk memenuhi pesanan telah sesuai dengan perkiraan sebelumnya.

    1. Menghitung laba atau rugi pesanan
Dalam menjual suatu produk pasti setiap perusahaan dapat memperkirakan laba atau rugi yang akan didapat oleh perusahaan dengan cara menghitung laba atau rugi pesanan tersebut. Informasi tersebut diperlukan manajemen untuk mengetahui kontribusi pesanan dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi.

    1. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca
Dalam mempertanggungjawabkan keuangan periodik, Manajemen harus membuat laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi laba dimana didalam neraca harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan, manajemen perlu membuat catatan biaya produksi tiap pesanan terlebih dahulu.

  1. Kartu Harga Pokok
Kartu harga pokok merupakan salah satu hal yang dibutuhkan dalam harga pokok pesanan. Kartu ini dapat berfungsi sebagai rekening untuk membantu mengumpulkan biaya produksi yang telah dikeluarkan pada setiap pesanan produk.
Pada kartu harga pokok ini terdapat biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Biaya produksi langsung yaitu biaya produksi langsung adalah biaya produksi yang langsung dicatat dalam kartu harga pokok pesanan, sedangkan biaya produksi tidak langsung adalah biaya produksi yang tidak langsung dicatat dalam kartu harga pokok pesanan.

    5. Metode Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan adalah metode yang digunakan untuk menghitung harga pokok pesanan pada suatu perusahaan. Metode yang digunakan perusahaan adalah:
  1. Pembelian bahan baku dan bahan penolong
  2. Pemakaian bahan baku dan penolong dalam produksi
  3. Pencatatan biaya tenaga kerja
  4. Pencatatan biaya overhead pabrik
  5. Pencatatan harga produk jadi
  6. Pencatatan harga pokok produk dalam proses
  7. Pencatatan harga pokok produk yang dijual
  8. Pencatatan pendapatan penjualan produk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar