Senin, 24 Maret 2014

PT Media Nusantara Citra Tbk.


Nama: Indah Utami Lestari
NPM: 23210504
Kelas: 4EB09
          



              PT Media Nusantara Citra Tbk. memiliki bisnis inti di content dan kepemilikan serta pengoperasian 3 dari 10 TV Free-To-Air nasional di Indonesia. MNC  memiliki 3 TV Free-To-Air (FTA) – RCTI, MNCTV dan GlobalTV – serta channel-channel yang diproduksi oleh MNC yang disiarkan di TV Berlangganan. Saat ini MNC juga memiliki basis media dan usaha lainnya yang bertujuan untuk mendukung bisnis inti MNC. Bisnis pendukung tersebut terdiri dari radio, media cetak, talent management dan rumah produksi. MNC didirikan pada tanggal 17 Juni 1997 dan merupakan perusahaan publik yang sahamnya telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal 22 Juni 2007 dengan kode saham MNCN. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan dari Perseroan ini adalah berusaha dalam bidang: perdagangan umum, pembangunan, perindustrian, pertanian, pengangkutan, percetakan, multimedia melalui perangkat telekomunikasi lainnya, jasa dan investasi.

1. Faktor penyebab adanya investor asing 

       Pada umumnya Faktor yang dapat mempengaruhi investasi yang dijadikan bahan pertimbangan investor dalam menanamkan modalnya, antara lain : faktor Sumber Daya Alam, faktor Sumber Daya Manusia, faktor stabilitas politik dan perekonomian guna menjamin kepastian dalam berusaha, faktor kebijakan pemerintah, serta faktor kemudahan dalam perizinan. 

       Faktor yang dapat mempengaruhi investor asing terkadang berbeda dengan investor domestik atau dalam negeri. Investor asing biasanya mempunyai kriteria yang lebih tinggi dalam penanaman investasi pada sebuah perusahaan. Salah satunya perusahaan dalam negeri yang memiliki investor asing  adalah PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk (MNCN). Faktor yang menyebabkan adanya Investor asing yang masuk di PT MEDIA NUSANTARA CITRA Tbk (MNCN) adalah karena perusahaan tersebut merupakan perusahaan jasa penyiaran dan multimedia terbesar di Asia Tenggara dimana pada tahun 2012 MNCN adalah yang terbaik dalam hal produksi program-program TV FTA(free to air), dan konten MNCN masih mengalahkan channel-channel internasional yang telah lebih dikenal dan disiarkan di layanan TV berlangganan. Pemahaman MNCN akan pasar media Indonesia mendukung bisnis inti untuk mencapai peringkat dan pangsa pemirsa yang tinggi dan menghasilkan marjin keuntungan dan jika dilihat dari ikhtisar keuangannya laba bersih dan jumlah saham beredar perusahaan ini dari tahun ketahun mengalami peningkatan cukup signifikan sehingga membuat total investasi juga meningkat walau pernah ada penurunan pada tahun 2011, tapi pada tahun 2012 investasi meningkat kembali.

2. Prinsip akuntansi yang digunakan 

       Sebagai perusahaan publik, PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNC/Perseroan) senantiasa menerapkan prinsip- prinsip Tata Kelola Perusahan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG): Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Independensi serta Kewajaran dan Kesetaraan. Penerapan GCG memberikan manfaat bagi Perseroan dan stakeholder dan oleh sebab itu sepanjang tahun 2012 MNC secara berkesinambungan telah melakukan upaya untuk memastikan bahwa kelima prinsip GCG telah diintegrasikan di seluruh kegiatan usaha dan pelaksanaannya mengacu pada pedoman GCG yang dibuat oleh Komite Nasional Kebijakan Governance.

3. Kantor akuntan dan pendapatnya 

       Kantor akuntan PT Media Nusantara Citra adalah Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan. Menurut pendapat Osman Bing Satrio & Rekan berdasarkan auditnya dan laporan auditor independen lain tersebut, laporan keuangan konsolidasian menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Media Nusantara Citra Tbk dan entitas anak tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.

4. Struktur Permodalan

       Struktur modal Perseroan terdiri dari pinjaman dan ekuitas. Perseroan dan entitas anak mengelola risiko modal untuk memastikan kelangsungan usaha, selain memaksimalkan keuntungan bagi para pemegang saham melalui optimalisasi struktur modal untuk utang dan ekuitas. Pada khususnya, Direksi Perseroan secara berkala melakukan kaji ulang atas struktur permodalan Perseroan. Dalam kajian tersebut Direksi menganalisa biaya permodalan dan semua risiko.        



Sumber: